Tanaman Ganja Banyak Memiliki Manfaat

Tanaman Ganja Yang Banyak Memiliki Manfaat


Mariyuana atau daun ganja adalah daun dari tanaman bernama Cannabis sativa.

Tanaman ini memiliki 100 bahan kimia berbeda yang disebut dengan cannabinoid Masing-masing bahannya memiliki efek yang berbeda pada tubuh.

Di Indonesia penggunaan ganja di beberapa daerah sempat digunakan sebagai pengobatan tradisional,Namun.pemanfaatan ganja di Indonesia hingga kini sepenuhnya dilarang.

Ganja yang mengandung CBD merupakan bahan kimia yang berdampak pada otak.bisa jadi,

membuatnya berfungsi lebih baik tanpa membuatnya high bersama dengan THC yang memiliki sifat pereda nyeri.

Dikutip dari Journal of American Medical yang meneliti tanaman ganja ternyata tanaman ini memiliki kasiat dan kandungan yang berfungsi untuk menambah metabolisme tubuh,serta mengandung beberapa zat yang baik bagi tubuh.

Disisi lain Ganja juga dapat merugikan kesehatan kita jika dikonsumsi terlalu berlebihan,berikut akan kami bedah manfaat kelebihan dan kekurangan mengkonsumsi daun ganja.

Mengurangi Nyeri Kronis

Di kutip dari Harvard Health Publishing Manfaat ganja yang pertama  dapat meredakan nyeri kronis. Ada ratusan senyawa kimia dalam ganja,banyak di antaranya adalah kanabinoid. Cannabinoid telah dikaitkan dengan meredakan nyeri kronis karena susunan kimianya,tanaman ini bisa dianggap bisa meringankan rasa sakit akibat.

Multiple sclerosis,penyakit saraf,sindrom wasting yang terkait dengan HIV,sindrom iritasi usus besar(irritable bowel syndrom),dan penyakit Crohn.serta Fibromyalgia atau rasa sensitif disertai nyeri seluruh tubuh.

Penggunaan ganja dalam medis diketahui juga cukup berpotensi mengatasi penyakit yang menimbulkan kondisi dengan nyeri kronis seperti berikut:Endometriosis atau jaringan lapisan rahim menumpuk di luar rahim.Sistitis interstisial atau sindrom nyeri kandung kemih.Ganja juga dianggap sebagai pelemas otot yang efektif dan mengurangi tremor pada penyakit Parkinson.

Menurunkan Tekanan Darah

Dari Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa CBD dapat juga menurunkan tekanan darah partisipan manusia.

Ini mengurangi tekanan darah istirahat mereka serta tekanan darah mereka setelah tes stres termasuk “aritmatika mental, latihan isometrik, dan tes cold pressor.

Mencegah glaukoma

Tanaman yang satu ini berpotensi untuk mengatasi dan mencegah mata dari glaukoma.

Glaukoma adalah penyakit yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik, dan menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute,ganja mungkin dapat menurunkan intraocular pressure (IOP),alias tekanan bola mata,pada orang dengan tekanan normal dan orang-orang dengan glaukoma.

Efek ini mampu memperlambat perkembangan penyakit glaukoma sekaligus mencegah kebutaan.

Meningkatkan kapasitas paru

Sebuah studi yang terbit dalam Journal of the American Medical Association (2012) menyebutkan daun ganja berpotensi menambah kapasitas paru-paru untuk menampung udara ketika bernapas.

Hal ini terkait dengan cara penggunaan mariyuana yang biasanya diisap dalam-dalam.

Oleh sebab itu,peneliti menyimpulkan hal ini mungkin menjadi semacam latihan untuk meningkatkan fungsi paru-paru.

Dalam penelitian tersebut,para peneliti mengambil sampel dari 5.115 orang dewasa muda selama lebih dari (20 tahun).

Peserta yang merupakan perokok tembakau kehilangan fungsi paru-parunya sepanjang waktu,tetapi pengguna ganja memperlihatkan peningkatan kapasitas paru-parunya.

Mencegah kejang karena epilepsi

 

Dari sebuah studi dalam jurnal Cureus (2018) memperlihatkan bahwa ganja berpotensi untuk mengatasi epilepsi dan membantu meredakan gejala pasien epilepsi dengan resistansi obat.

Kandungan cannabinoid dalam daun ganja diyakini membantu meringankan kejang pada pasien epilepsi.

Senyawa ini memiliki peran dalam mengurangi pelepasan neurotransmiter (sinyal rangsangan saraf) di sistem saraf pusat (SSP), sehingga mencegah kejang.

Kandungan di daun ganja menurut American Cancer Society bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Ganja berpotensi untuk terapi paliatif atau pengobatan pembantu untuk meredakan rasa sakit kronis yang dialami pasien kanker.

Selain itu, daun ganja diklaim bisa membantu melawan mual dan muntah sebagai efek samping kemoterapi.

Meski banyak penelitian menunjukkan keamanannya, tanaman ini tidak efektif dalam mengendalikan atau menyembuhkan kanker.

Memperlambat perkembangan alzheimer

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Pharmaceutics menunjukkan bahwa kandungan THC dalam daun ganja dapat memperlambat pembentukan plak amiloid.

Plak-plak yang terbentuk akibat alzheimer ini bisa membunuh sel-sel otak. THC dalam ganja membantu menghalangi enzim pembentuk plak amiloid di otak.

Namun, penelitian ini masih berada di tahap awal sehingga masih memerlukan pengujian lebih lanjut.

Perlu Anda ingat bahwa ganja merupakan barang ilegal yang masuk dalam kategori obat-obatan terlarang.

Di dalam undang-undang, ganja masuk ke dalam narkotika golongan I bersamaan dengan sabu-sabu, kokain, opium, dan heroin.

Mengonsumsi dan membudidayakan ganja bisa membuat Anda terjerat hukum pidana.

Persayaratan Penggunan daun ganja medis harus diatur sedemikian rupa oleh pemerintah.Nantinya,Penyakit yang yang boleh menggunkan tanaman ganja sebagai pengobatan tradisonal dengan izin medis/kesehatan.

“saya setuju dengan Calon Wapres Mar’uf Amin”Untuk mengkaji ulang pemakian ganja,sedangkan di negara asia sudah mulai melegalkan penggunan tanaman ganja.seperti thailand yang menanam 10.000 pada tahun 2022 lalu.semoga kedepannya indonesia juga dapat melegalkan tanaman ganja sebagai obat yang dapat membantu kesehatan manusia.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top